Thursday, November 27, 2008

KUBURAN KERAKUSAN

“Maka tempat itu dinamakan "Kuburan Kerakusan", karena di situ dikuburkan orang-orang yang mati karena rakus.” (Bilangan 11:34)

Keserakahan adalah salah satu sifat negatif manusia yang amat menghancurkan. Karena digerakkan oleh keserakahan, manusia bisa melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Nilai-nilai sosial dan persahabatan hancur. Jabatan untuk mengabdi, disalahgunakan menjadi sarana mengeruk keuntungan pribadi. Kehidupan moral-spiritual diabaikan begitu saja, dianggap tidak berarti sama sekali.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup berprestasi dalam membongkar kasus korupsi di Indonesia. Yang lebih mencengangkan adalah begitu banyak anggota DPR yang ditangkap karena kasus korupsi tersebut. Anggota dewan mustinya menjadi teladan karena kedudukannya yang terhormat, tetapi inilah wajah negeri ini yang masih harus berjuang menghadapi kerakusan bangsa sendiri. Dari manakah akar korupsi? Karena manusia tidak bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada. Meskipun gaji sudah ada, ‘penghasilan’ tambahan diupayakan dengan segala cara. Alhasil, korupsi yang menjadi pilihannya. Dengan melupakan bahwa hal itu adalah kejahatan, keuntungan besar dapat diperoleh dalam waktu yang relatif singkat. Inilah bentuk kerakusan manusia.

Bangsa Israel pernah dihukum Tuhan karena watak rakusnya. Tuhan ingin menyatakan pemeliharaanNya memlaui manna dan burung puyuh. IA memerintahkan agar bangsa Israel mengambil secukupnya karena pemeliharaanNya akan muncul setiap hari. Dasar bangsa rakus, bukannya mentaati perintah Tuhan, mereka malah mengumpulkan sebanyak-banyaknya demi memuaskan kerakusan. Alih-alih menjadi berkat dan mengenyangkan, tindakan itu justru mengantarkan mereka kepada kuburan kerakusan.

Begitu pula dalam hal berdoa. Orang Kristen sering terjebak dalam doa yang berfokus hanya pada kebutuhan pribadinya. Semuanya untuk aku, demi aku dan bagi aku. Kiranya apa yang kita renungkan di atas membawa kita kepada pemahaman bahwa kerakusan, apapun bentuknya, adalah sebuah ketidakpercayaan kepada Tuhan. Mulailah berdoa untuk kepentingan orang lain juga. [JP]

No comments: