BERKAT DI BALIK PERGUMULAN
Ingat Takeshi Castle? Games asal Jepang ini mengajarkan unsur-unsur positif dalam kehidupan sesungguhnya. Untuk mendapatkan hadiah, setiap pesertanya harus melewati serangkaian rintangan. Terdapat banyak jebakan yang muncul di setiap sesi perlombaan. Semakin dekat kepada hadiah, semakin berat tantangan yang harus dihadapi. Jika peserta tak berhati-hati, teledor dan asal-asalan bermain, bisa dipastikan bahwa hadiah tak akan mereka bawa pulang. Apalagi bagi yang menyerah di tengah jalan.
Dalam dunia nyata, Tuhan acap ‘menyimpan’ berkat-Nya di balik pergumulan-pergumulan hidup. Maksud dari semuanya adalah agar kita sebagai orang percaya tidak meremehkan pemberian itu. Sesuatu yang kita dapatkan secara gampang, biasanya cenderung tidak kita hargai. Kalau Tuhan mengijinkan pergumulan-pergumulan hidup mendahului berkat-Nya, maksudnya adalah agar kita menghargai berkat Tuhan, bukan sebaliknya, menyepelekannya.
Sahabat, nilai berikutnya dari apa yang Tuhan lakukan tersebut adalah agar kita bertekun. Tuhan mau agar kita menjadi orang percaya yang tak gampang menyerah. Ketika menghadapi permasalahan lantas ‘melempar handuk putih’ tanda menyerah. Alkitab berkali-kali menegaskan bahwa kita harus menjadi orang percaya dengan daya juang dan semangat tinggi. Musuh tidak pernah mengendorkan intensitas serangan, demikian pula perjuangan kita haruslah tanpa henti.
Ketika pergumulan datang, tak sedikit orang percaya yang menyalahkan Tuhan. “Tuhan, kapan berhentinya? Koq terus-terusan begini pergumulannya? Kapan Tuhan menyatakan berkat?” protesnya. Apakah ini yang sering kita tanyakan pula? Jika ya, sabarlah untuk sementara waktu, karena pergumulan-pergumulan itu pada gilirannya akan berubah menjadi berkat bagi kita. Tetaplah bertahan, hadapi setiap pergumulan, dan raihlah berkat-Nya.*** (joko prihanto)
Ingat Takeshi Castle? Games asal Jepang ini mengajarkan unsur-unsur positif dalam kehidupan sesungguhnya. Untuk mendapatkan hadiah, setiap pesertanya harus melewati serangkaian rintangan. Terdapat banyak jebakan yang muncul di setiap sesi perlombaan. Semakin dekat kepada hadiah, semakin berat tantangan yang harus dihadapi. Jika peserta tak berhati-hati, teledor dan asal-asalan bermain, bisa dipastikan bahwa hadiah tak akan mereka bawa pulang. Apalagi bagi yang menyerah di tengah jalan.
Dalam dunia nyata, Tuhan acap ‘menyimpan’ berkat-Nya di balik pergumulan-pergumulan hidup. Maksud dari semuanya adalah agar kita sebagai orang percaya tidak meremehkan pemberian itu. Sesuatu yang kita dapatkan secara gampang, biasanya cenderung tidak kita hargai. Kalau Tuhan mengijinkan pergumulan-pergumulan hidup mendahului berkat-Nya, maksudnya adalah agar kita menghargai berkat Tuhan, bukan sebaliknya, menyepelekannya.
Sahabat, nilai berikutnya dari apa yang Tuhan lakukan tersebut adalah agar kita bertekun. Tuhan mau agar kita menjadi orang percaya yang tak gampang menyerah. Ketika menghadapi permasalahan lantas ‘melempar handuk putih’ tanda menyerah. Alkitab berkali-kali menegaskan bahwa kita harus menjadi orang percaya dengan daya juang dan semangat tinggi. Musuh tidak pernah mengendorkan intensitas serangan, demikian pula perjuangan kita haruslah tanpa henti.
Ketika pergumulan datang, tak sedikit orang percaya yang menyalahkan Tuhan. “Tuhan, kapan berhentinya? Koq terus-terusan begini pergumulannya? Kapan Tuhan menyatakan berkat?” protesnya. Apakah ini yang sering kita tanyakan pula? Jika ya, sabarlah untuk sementara waktu, karena pergumulan-pergumulan itu pada gilirannya akan berubah menjadi berkat bagi kita. Tetaplah bertahan, hadapi setiap pergumulan, dan raihlah berkat-Nya.*** (joko prihanto)
No comments:
Post a Comment