Thursday, March 29, 2007

SEPASANG MATA YANG MENGAWASI

Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.
(Kisah Para Rasul 1:4)

Berbekal ketapel yang terkalung di lehernya, Tono bergegas menuju sawah untuk mengusir burung-burung yang sering memakan padi yang ditanam ayahnya. Di kantong celana kanan dan kirinya telah terisi batu-batu kecil yang akan digunakannya sebagai ‘peluru’ bagi ketapelnya. Hingga menjelang sore, tak satupun burung yang berhasil dibidiknya. Semuanya meleset.
Tiba-tiba melintaslah sekawanan bebek milik tetangganya di atas pematang sawah. Karena kesal, Tono akhirnya mengarahkan bidikan ketapelnya kepada kawanan bebek itu. Siuuutttttt… jeeepppp! Batu kecil itu melesat dan tepat mengenai kepala seekor bebek. Sebenarnya Tono tak bermaksud membunuh, tetapi kepalang basah bebek yang mati itupun dibawanya pulang. “Ah, tak ada yang melihat. Bisa buat lauk nanti malam, lumayan…” pikirnya.
Kisahnya belum berhenti sampai di situ. Keesokan harinya di sekolah, ketika Tono sedang jajan, tiba-tiba Andi menghampirinya. “Ton, traktir dong. Aku lagi ngga punya duit nih,” pinta Andi iba. “Enak aja, bayar sendiri,” jawab Tono. Andi lalu berujar, “Kalau kamu ngga mau nraktir, kulaporkan tentang bebek yang kemarin kau ketapel itu!” Tono terperanjat. Ternyata aksinya diketahui Andi, salah seorang temannya. Sejak saat itu, setiap hari Tono harus mentraktir Andi karena takut dibeberkan rahasianya. Ketidakjujurannya telah membuatnya diperbudak.
Demikian juga dalam kehidupan kita. Kadang-kadang kita merasa ‘aman’ ketika berbuat dosa, seolah-olah tidak ada yang tahu. Kita tak sadar kalau ada ‘sepasang mata’ yang mengawasi kita setiap waktu tanpa terlelap. Sahabat, mari jaga kejujuran kita di manapun Tuhan mempercayakan tanggung jawab kepada kita. [JP]

No comments: