“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” (Yakobus 1:14)
Dengan satu contekan kecil, sebenarnya Paolo Di Canio bisa mengantarkan West Ham United memenangi pertandingan melawan Everton di laga England Premier League. Ia berdiri bebas di depan gawang karena kiper Everton yang bertabrakan dengan pemain lawan tengah mengerang kesakitan. Saat itu pertandingan memasuki masa injury time dengan skor 1-1.
Bukanny

Pertandingan di atas mungkin berakhir imbang. Tetapi sesungguhnya kemenangan sejati telah diraih oleh Di Canio. Setidaknya ia menang atas egoismenya sebagai seorang pemain sepak bola yang haus kemenangan. Ia menang atas nafsunya untuk menari dan bergembira di atas penderitaan orang lain. Sebuah sikap fair play yang dimiliki pemain profesional sekelas Di Canio.
Belajar dari kisah di atas, mari kita raih kemenangan sejati dengan terlebih dahulu ‘mengalahkan’ diri sendiri. Mengontrol ego dan hawa nafsu dengan menyelaraskannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan sampai egoisme kita malah menghancurkan kehidupan kita sendiri. [JP]
No comments:
Post a Comment