Thursday, November 29, 2007

HIKMAH DI BALIK MUSIBAH

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan,… (Kejadian 50:20)

Seorang pemuda merasa sangat bahagia lantaran keinginannya akan segera terkabul. Sebentar lagi ia akan tergabung dengan ratusan pemuda yang lain untuk membela negara dengan mengikuti wajib militer. Setiap hari dia berolah fisik untuk mempersiapkannya. Dengan disiplin tinggi ia menjalani latihan-latihan ditunjang dengan perubahan pola makan. Sebutir telur dan segelas susu di pagi hari dan menu makanan sehat di siang dan malam hari.

Suatu kali ketika sedang jogging di jalan raya, ia mengalami kecelakaan. Ia menjadi korban tabrak lari dari sebuah mobil yang dikemudikan sopir ugal-ugalan. Luka-lukanya tergolong parah dan ia harus menginap di rumah sakit beberapa hari. Terdapat patah tulang yang serius di kaki kanan dan tangan kirinya. Betapa ia menyesal dengan nasibnya itu. Bahkan berkali-kali ia menyalahkan Tuhan. “Mengapa kesempatan untuk membela bangsa Kauambil dariku dengan kecelakaan ini, ya Tuhan?” serunya. Dan ia terus mengisi hari-harinya dengan ratap dan sumpah-serapah.

Hari berganti, bulan berlalu. Rekan seangkatan pemuda itu yang sudah masuk wajib militer dijadwalkan berlatih terjun payung. Naas, pesawat yang mereka tumpangi mengalami masalah dan akhirnya jatuh di sebuah lembah. Awak pesawat dan seluruh penumpangnya tewas. Berita tentang keceleakaan itu segera tersebar ke seantero negeri. Dan pemuda yang kaki dan lengannya masih terbalut gip itu mendengar kabar tersebut. Lalu ia mulai mengubah sungutannya dengan ucapan syukur. Jika saja ia jadi ikut wajib militer, mungkin nasibnya akan sama dengan rekan-rekannya yang celaka itu.

Tuhan acap mengijinkan sesuatu terjadi di dalam hidup umat-Nya. Terkadang tidak semuanya bisa dipahami seketika dan memerlukan proses seperti kisah di atas. Yang diperlukan adalah keyakinan bahwa Tuhan tidak mencelakai kita dan pasti merencanakan segala yang baik. [JP]

No comments: