LOMPATAN QIAN HONGYAN
Cacat tidak mematahkan semangat Qian Hongyan dari Kunming, China, untuk berprestasi. Remaja ini kehilangan kedua kakinya saat kecelakaan lalu lintas di usianya yang masih 3 tahun. Oleh orangtuanya, Qian diikutsertakan dalam terapi basket dan ternyata berhasil. Qian kemudian tampil sebagai pebasket cilik yang cemerlang. Tak memiliki kaki bukan halangan baginya untuk lincah di lapangan.
Qian membuktikan bahwa keadaan tanpa kaki tidak menghalanginya untuk tetap melompat dan melesakkan bola ke dalam keranjang. Penampilan Qian yang mengharukan itu mendapat liputan luas dari media massa internasional. Alhasil, sekelompok dokter membuatkannya sepasang kaki palsu saat dia berusia 8 tahun.
Qian bukan hanya piawai bermain basket, tapi atlet cilik ini juga lincah di kolam renang. Kini ia tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam kejuaraan dunia atlet cacat di London tahun 2012 mendatang. Selain di nomor basket, Qian rencananya juga akan tampil di cabang renang.
Orang-orang dengan keterbatasan fisik semacam Qian biasanya tidak mendapat tempat di masyarakat luas. Mereka lebih sering dianggap beban daripada potensi yang terpendam. Itu sebabnya kebanyakan kaum difable (cacat) cenderung tersisih. Tetapi justru Tuhan menghadirkan mereka dalam kehidupan kita untuk mencelikkan ‘kebutaan’ kita akan kebesaran-Nya dalam memakai siapapun juga. Sesungguhnya, kita berhutang kepada mereka yang tak mau menyerah kepada nasib, kepada keadaan dan kepada apa yang disebut oleh banyak orang sebagai takdir. [JP]
No comments:
Post a Comment