THAT’S WHAT FRIENDS ARE FOR...
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17)
Ada seekor gorilla yang bernama Kera. Binatang itu terlahir di kebun binatang Barcelona, Spanyol. Lantaran ditolak oleh ibunya sendiri Kera kemudian dipindahkan ke kebun binatang Wilhellma, Stuttgart –Jerman sebelum kemudian dipindahkan ke Inggris.
Di Inggris, Kera mendapatkan pengasuhan dari Emily Pugh. Emily-lah yang sehari-hari memainkan peran penganti sebagai ibu gorilla itu. Ia telah menjalin persahabtan yang kian hari kian dekat dengan binatang asuhannya. Emily membaktikan seluruh hidupnya untuk merawat dan membesarkan Kera. Kedekatan makhluk berbeda jenis itu ternyata membuat keduanya memiliki semacam ‘ikatan bathin’ layaknya seorang ibu dengan anaknya. Dalam sebuah foto yang dirilis sebuah situs, tergambar bagaimana Kera yang berusia empat tahun memeluk erat Emily dan mereka dipenuhi dengan tawa bahagia. Kesepian yang dialami Kera karena penolakan induknya, tergantikan dengan kehadiran Emily yang menerimanya apa adanya. Kalau saja Kera bisa bernyanyi, mungkin ia akan melantunkan That’s What Friends Are For... Itulah gunanya teman...
Jika manusia dan binatang bisa bersahabat karib, tentu saja hal itu juga berlaku untuk persahabatan antarmanusia. Sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna, manusia dijadikan Tuhan dengan kepekaan sosial yang memungkinkannya bergantung kepada orang lain. Ia tidak bisa menjadi independen tetapi saling bergantung satu dengan yang lain.
Sahabat, cobalah ingat sekarang berapa banyak sahabat dalam komunitas/kehidupan Anda. Rasanya ini waktu yang tepat untuk berterimakasih kepada Tuhan karena kehadiran mereka dalam hidup Anda. Merekalah bagian dari proses perjalanan kita untuk menjadi semakin utuh dan dewasa. Untuk itulah mereka ada. Tanpa orang lain sebagai sahabat, hidup ini terasa hambar bukan? [JP]
No comments:
Post a Comment