HARD WORKER, BUKAN WORKAHOLIC
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untu manusia.” (Kolose 3:23)
Salah satu ciri profesionalitas adalah bekerja keras (work hard) tanpa menjadi gila kerja (workaholic). Kalau Anda seorang pemimpin, alangkah bahagianya Anda jika memiliki pekerja-pekerja dengan tipe work hard ini. Tanpa Anda minta dengan perintah berulang-ulang, pekerja itu dengan sigap melakukan apa yang menjadi tugasnya. Ia menyelesaikannya bukan hanya tepat waktu, tetapi juga dengan hasil terbaik, bahkan melampaui apa yang diharapkan.
Seorang pekerja keras adalah seseorang yang amat menghargai waktu. Ia mulai bekerja tepat waktu, bekerja memaksimalkan waktu dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang tersedia. Ia sadar betul akan kerugian yang dapat ditimbulkan bagi dirinya sendiri maupun bagi instansi tempatnya bekerja jika tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya. Inikah tipe Anda?
Lain lagi dengan tipe pekerja workaholic. Orang model ini mentuhankan pekerjaan. Pekerjaan adalah segala-galanya dan tak tergantikan dengan apapun. Bahkan ia rela mengorbankan apa saja demi pekerjaan. Saking kerasnya bekerja, ia jadi lupa waktu dan kesehatan diabaikan. Keluarga terbengkelai karena seluruh waktunya dialokasikan untuk bekerja. Demikianlah orang yang workaholic telah mengabaikan hubungan sosialnya demi ambisi untuk mendapatkan lebih banyak dari apa yang dikerjakan. Kenyataannya kadang berbicara lain, ia mendapat banyak materi tetapi akan cepat hilang pula untuk membiayai sakit karena gila kerjanya. Tipe yang inikah Anda?
Sahabat, jadikanlah kerja keras sebagai etos kerja kita. Pilihan kita itu akan membawa kita menikmati sukses sejati.***
No comments:
Post a Comment