Tuesday, September 28, 2010

PENGABDIAN DALINEM

“Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah Tuan dan kamu hambaNya.” (Kolose 3:24)

Siapa yang masih ingat Keluarga Berencana (KB)? Ya, KB adalah proyek pemerintah Orde Baru untuk menahan laju populasi penduduk  yang semakin pesat merambat. Kita harus jujur mengkaui bahwa dengan program ini, pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat ditahan, atau setidaknya diperlambat. Kita tidak bisa membayangkan betapa akan terjadi ledakan dahsyat jumlah penduduk jika tidak ada program ini.

Adalah seorang ibu bernama Dalinem. Wanita yang berasal dari Desa Sumber Watu, Sambireja, Prambanan, Yogyakarta itu mempunyai kisah yang menarik berkaitan dengan pengabdiannya terhadap program KB. Pada 1971 atas kesadaran sendiri ia berjalan tak kenal lelah  mengajak warga desanya untuk ikut melaksanakan program KB. Tetapi wanita yang hanya lulusan SMP ini memberikan penyuluhan kepada warga desa tanpa mendapat imbalan. Memberikan penyuluhan kepada warga yang rata-rata berpendidikan rendah setingkat SD adalah tidak mudah. Padahal stereotipe kebanyakan masyarakat Jawa pada waktu itu masih teguh memegang “Banyak anak, banyak rejeki.” 

Berbagai cibiran dan cemoohan warga akibat ketidaktahuan soal KB ia terima tanpa bisa marah. “Bahkan kala itu saya pernah diancam dengan golok oleh seorang bapak yang tidak terima karena istrinya diajak ber-KB,” ujar Dalinem mengenang. Namun berkat kesabaran dan ketekunan hampir 10 tahun, Dalinem akhirnya diangkat penjadi pegawai pemerintah dan mendapat penghargaan dari mendiang Ibu Tien Soeharto.

Sahabat, seorang hamba sejati memang tidak selayaknya bertanya tentang apa yang akan ia dapatkan, apakah itu keuntungan pribadi atau penghargaan. Satu-satunya hal yang menyibukkannya adalah apa yang ia bisa berikan untuk menunjukkan pengabdiannya. Kepada kita sekalian melekat label ‘hamba Tuhan’. Tetapi apakah kita sudah mengabdi sebagaimana Dalinem? [JP]

No comments: