Situs jejaring sosial facebook (FB) telah mengubah wajah dunia dalam waktu yang singkat. Ibu rumah tangga, karyawan, pelajar, mahasiswa, artis, politisi hingga rohaniwan keranjingan menggunakan situs pertemanan yang dibangun Mark Elliot Zuckerberg ini. Sejak diluncurkan tahun 2004, situs ini telah menghubungkan 123,9 juta orang di seluruh dunia. Itu data hingga Mei 2008, saat ini tentu jumlah itu sudah membengkak. Ada apa dengan FB?
Jika Anda mencermati lingkungan sosial akhir-akhir ini, Anda akan mendapati banyaknya orang yang ‘menyendiri’ di tengah keramaian. Mereka asyik dengan laptop, Blackberry atau ponsel mereka untuk terhubung dengan teman-teman mereka di FB. Uniknya, banyak yang mengakses FB untuk hal-hal yang sebenarnya ngga penting-penting amat. Seorang facebooker memposting sebuah status di dindingnya, “Mau mandi dulu ah…” Terus, apa urusannya kalau mau mandi? Tetapi itulah realitas kehidupan sosial yang terjadi belakangan.
Di sisi lain, menggunakan FB pun dapat mendatangkan banyak manfaat asalkan kita dapat memosisikan diri sebagai pengakses FB yang cerdas. Berikut beberapa tips yang dapat Anda cermati:
1. Pastikan tujuan Anda ketika bergabung dengan FB. FB adalah sebuah fasilitas untuk memperluas relasi sosial di sunia maya. Jangan sampai pekerjaan akhirnya terbengkelai gara-gara terlalu sibuk nongkrongin FB.
2. Selektif memilih teman. Pilihlah teman yang memberi manfaat secara sosial, bukan hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Mereka mungkin teman sekolah, kerja, rekan bisnis atau saudara seiman Anda.
3. Jangan jadikan FB sebagai identitas. Bagaimanapun FB adalah fasilitas, bukan identitas. Sebagian orang merasa pede bergaul di dunia maya, tetapi tidak di kehidupan nyata. Jika Anda mengalaminya, Anda harus berhati-hati dengan identitas Anda.
4. Hindari umbar data diri. Berikan data diri secukupnya karena Anda tidak berkewajiban mengumbar identitas kepada orang-orang yang bisa saja menyalahgunakannya.
5. FB bukan tempat curhat. Jika ingin curhat, sebaiknya tidak memilih FB karena kemungkinan dilihat dan diketahui banyak orang terbuka lebar. Gunakan telepon atau email untuk masalah-masalah pribadi yang sifatnya rahasia.
6. Jangan menggantikan pergaulan nyata. Jangan sampai kita menjadi orang yang ‘gaul’ di dunia maya, tetapi kesepian di dunia nyata. Hubungan pertemanan nyata jauh lebih berharga, apalagi jika disangkutpautkan dengan kesehatan emosi dan pertumbuhan rohani.
7. Akseslah FB seperlunya. Jangan terlalu lama memasang FB di layar monitor atau HP Anda. Cukuplah untuk sekedar sign in, menginformasi permintaan pertemanan, menjawab pertanyaan atau memposting hal-hal penting, setelah itu segera sign out.
Jika Anda mencermati lingkungan sosial akhir-akhir ini, Anda akan mendapati banyaknya orang yang ‘menyendiri’ di tengah keramaian. Mereka asyik dengan laptop, Blackberry atau ponsel mereka untuk terhubung dengan teman-teman mereka di FB. Uniknya, banyak yang mengakses FB untuk hal-hal yang sebenarnya ngga penting-penting amat. Seorang facebooker memposting sebuah status di dindingnya, “Mau mandi dulu ah…” Terus, apa urusannya kalau mau mandi? Tetapi itulah realitas kehidupan sosial yang terjadi belakangan.
Di sisi lain, menggunakan FB pun dapat mendatangkan banyak manfaat asalkan kita dapat memosisikan diri sebagai pengakses FB yang cerdas. Berikut beberapa tips yang dapat Anda cermati:
1. Pastikan tujuan Anda ketika bergabung dengan FB. FB adalah sebuah fasilitas untuk memperluas relasi sosial di sunia maya. Jangan sampai pekerjaan akhirnya terbengkelai gara-gara terlalu sibuk nongkrongin FB.
2. Selektif memilih teman. Pilihlah teman yang memberi manfaat secara sosial, bukan hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Mereka mungkin teman sekolah, kerja, rekan bisnis atau saudara seiman Anda.
3. Jangan jadikan FB sebagai identitas. Bagaimanapun FB adalah fasilitas, bukan identitas. Sebagian orang merasa pede bergaul di dunia maya, tetapi tidak di kehidupan nyata. Jika Anda mengalaminya, Anda harus berhati-hati dengan identitas Anda.
4. Hindari umbar data diri. Berikan data diri secukupnya karena Anda tidak berkewajiban mengumbar identitas kepada orang-orang yang bisa saja menyalahgunakannya.
5. FB bukan tempat curhat. Jika ingin curhat, sebaiknya tidak memilih FB karena kemungkinan dilihat dan diketahui banyak orang terbuka lebar. Gunakan telepon atau email untuk masalah-masalah pribadi yang sifatnya rahasia.
6. Jangan menggantikan pergaulan nyata. Jangan sampai kita menjadi orang yang ‘gaul’ di dunia maya, tetapi kesepian di dunia nyata. Hubungan pertemanan nyata jauh lebih berharga, apalagi jika disangkutpautkan dengan kesehatan emosi dan pertumbuhan rohani.
7. Akseslah FB seperlunya. Jangan terlalu lama memasang FB di layar monitor atau HP Anda. Cukuplah untuk sekedar sign in, menginformasi permintaan pertemanan, menjawab pertanyaan atau memposting hal-hal penting, setelah itu segera sign out.
Jika kita menggunakan situs ini secara bertanggung jawab, niscaya banyak manfaat yang akan kita dapatkan. Masalah jarak dan waktu yang acap jadi penghambat komunikasi, bisa dijembatani dengan FB. Sebagian orang memanfaatkannya untuk kepentingan pelayanan, marketing produk dan hal-hal positif lainnya.
Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah FB itu –meminjam istilah Pak Rubin Adi– “berkat” atau “bencana”? [dari berbagai sumber]