Thursday, March 05, 2009

URAPAN PENGAJARAN

“Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana penurapan-Nya mengajar kamu…, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.” (1 Yohanes 2:27)

Banyak orang menafsirkan teks di atas secara keliru. Mereka berpikir bahwa seseorang tidak perlu mendapat pendidikan teologi karena Roh Kuduslah yang akan langsung mengajar setiap orang dengan firman-Nya. Orang Kristen tak perlu repot-repot diajar oleh orang lain. Menurut saya, pemahaman tersebut kurang tepat.

Apa yang ditulis Rasul Yohanes dalam bagian ini bukan merupakan larangan bagi orang percaya untuk belajar dari orang lain. Jelas bahwa dalam konteksnya, rasul yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus ini sedang berbicara tentang antikristus, guru-guru palsu dan penyesat. Jadi ketika ia berbicara mengenai ‘orang lain’, jelas bahwa yang dimaksudnya adalah guru-guru atau pengajar-pengajar sesat itu. Pengajaran mereka tidak bisa menggantikan pengajaran dari Yang Kudus, tentu melalui rasul-rasul dan orang-orang yang dipilih-Nya dengan karunia mengajar.

Sebuah situs berita di internet melansir bahwa jumlah aliran sesat yang berkembang di Indonesia berkisar pada jumlah 250. Itupun hanya untuk agama tertentu saja. Belum lagi jika aliran sesat dalam Kristen dimasukkan, jumlahnya pasti akan bertambah. Penyesatan disebarkan melalui berbagai media dan yang paling efektif adalah media tulisan (baca: buku). Secara tidak langsung, buku-buku itu telah ‘mengajar’ setiap pembacanya untuk mengikuti ajaran yang ada di dalamnya. Dalam hal inilah firman Tuhan mengatakan agar kita senantiasa waspada.

Roh Kudus adalah Pribadi Allah sendiri yang berdiam di dalam hidup kita. Salah satu karya-Nya adalah memberi kita urapan pengajaran agar kita memahami kebenaran yang kita terima. Agar kita tak disesatkan, kita memohon-Nya memberi penerangan bathin. Dan satu hal yang tak kalah penting: kita tetap tinggal di dalam Dia. [JP]

No comments: