BUDAYA INSTAN
“Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.” (Ibrani 5:12)
Apakah sesuatu instant selalu buruk? Tentu saja tidak. Shortcut di komputer misalnya. Hal ini mempercepat pengoperasian software dengan memotong langkah-langkah tertentu. Sesuatu yang biasanya bisa disajikan dalam beberapa ‘klik’, kini cukup dengan satu ‘klik’ dan langsung beroperasi. Dalam kondisi mendesak, mie atau kopi instan menjadi hal yang sangat membantu seseorang.
Tetapi tentu saja hal ini tidak berlaku dalam hal ingin kaya, mendapat gelar dan juga memiliki kehidupan rohani yang kuat dan dewasa. Ingin cepat kaya dan mengandalkan shortcut, jadilah korupsi sebagai hasilnya. Ingin menambahkan gelar di depan atau di belakang nama, jadinya melakukan praktik tipu-tipu dengan membeli gelar tanpa melalui proses studi. Celakanya, praktik culas ini juga dilakukan anak-anak Tuhan, mereka yang mengaku orang Kristen.
No comments:
Post a Comment