“Tetapi Yesus menegor roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya.” (Lukas 9:42b)
Pak Diman, sebut saja begitu, sudah lama menderita penyakit paru-paru yang kronis. Segala cara sudah ditempuh untuk mengupayakan kesembuhan. Dokter sudah didatangi, orang pintar juga dikunjungi, juga dengan terapi pengobatan alternatif. Alih-alih mendapat kesembuhan, Pak Diman malah semakin menderita karena kondisi keuangannya yang semakin terkuras. Tenaganya juga terforsir karena masing-masing ahli penyembuh itu memberikan syarat-syarat tertentu untuk dipenuhi.
Berbeda dengan Tuhan Yesus, Dia hanya menekankan satu syarat sebelum seseorang disembuhkan: beriman dan percaya. Ketika seorang lumpuh memiliki iman di dalam hatinya, Tuhan menyembuhkannya (Luk 5:20-25). Dalam catatan Alkitab, Yesus adalah Penyembuh kreatif yang tidak terpaku pada satu metode tertentu saja. Ia menggunakan berbagai macam cara untuk membuat seseorang celik dari kebutaannya, berjalan dari kelumpuhannya dan mendengar dari ketuliannya.
Di sinilah letak perbedaan antara Yesus dengan para penyembuh yang lain. Sementara orang lain lebih banyak menekankan syarat tanpa menjamin kesembuhan, sebaliknya Yesus justru menuntut satu syarat dipenuhi. Sesudah itu karya ajaib kesembuhan ilahi akan dikerjakan-Nya.
Dengan demikian Sahabat, kita bisa belajar bahwa untuk mendapat kesembuhan ilahi, hal paling mendasar yang harus dimiliki seseorang adalah percaya dan beriman kepada-Nya sebagai Penyembuh yang kreatif. [JP]
No comments:
Post a Comment