MENGHORMATI ORANG TUA
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Keluaran 20:12)
Pengalaman menunggui isteri yang melahirkan, membekaskan pengalaman bathin yang mendalam bagi saya. Ada sebuah perjuangan antara hidup dan mati dalam peristiwa itu. Imajinasi saya segera melayang kembali ke puluhan tahun silam ketika ibu melahirkan saya. Meski hanya bisa membayangkan, tetapi tergambar jelas betapa beratnya perjuangan seorang ibu ketika melahirkan anaknya. Dari sana, sikap hormat saya terhadap orang tua semakin bertumbuh. Saya sadar bahwa kehadiran saya di muka bumi, selain karena faktor kehendak Tuhan, adalah karena jasa mereka juga.
Pada saat yang lain saya juga teringat akan kisah-kisah tragis seorang anak yang tega menganiaya, bahkan hingga membunuh orang tuanya. Ironisnya, kebanyakan dari kasus itu bermula dari permasalahan yang sepele. Dari masalah meminta uang sekolah, minta dibelikan motor atau juga permintaan terhadap hal-hal lain yang sebenarnya sekunder. Hanya dengan alasan-alasan itu, jiwa orang-orang yang dikasihi bisa melayang.
Almarhum Pdt. Eka Darmaputera pernah berujar, “Bagaimanapun mereka adalah orang tua kita. Bukan saja tatkala kita masih bayi lemah yang belum dewasa, tetapi karena kini juga ketika tubuh mereka telah berangsur-angsur melemah dan berbalik bergantung kepada kasih dan pemeliharaan kita.” Kita tidak pernah behenti menjadi anak dari orang tua kita. Merekapun tidak pernah bisa lari dari kenyataan bahwa ita adalah anak-anaknya. Tidak ada pilihan lain.
Sahabat, orang tua, seburuk apapun mereka, adalah pribadi-pribadi yang layak dihormati. Bukan karena usia dan jasa mereka, tetapi karena Tuhan menghendakinya. Anda sudah melakukannya? [JP]
No comments:
Post a Comment