Monday, May 23, 2011

NASIB NELANGSA PAHLAWAN DEVISA

 
“...dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga,” (Filipi 2:4)
Dalam sebuah penerbangan dari Amman (Yordania) ke Dubai (Uni Emirat Arab), saya duduk bersebelahan dengan dengan seorang TKW asal Indramayu. Sebelum duduk di bangku kabin pesawat, ia tampak sibuk membereskan barang-barang bawaannya untuk dimasukkan ke locker. Tetapi ada satu barang yang terpaksa ditaruh di bawah bangku karena locker tak lagi mencukupi.

“Barang bawaannya banyak juga ya Mba?” tanya saya mengawali pembicaraan. “Sudah tiga tahun tidak pulang, bawa keperluan untuk keluarga di rumah. Saya bawa banyak barang. Tidak tahu kalau ada batas bagasi sampai 30kg saja. Tadi juga sempat ada satu tas yang terpaksa ditinggalkan di bandara, padahal isinya semua mainan untuk anak saya satu-satunya. Gimana lagi ya Mas, harus ada yang dikorbankan, yang penting saya bisa ketemu anak…” paparnya pilu.

Ia juga berkisah, sepeninggal suaminya karena kecelakaan, ia harus berjuang untuk menghidupi anak dan mertuanya. Ia lantas memutuskan untuk mengadu nasib menjadi TKW. Ia berkorban dengan harus berpisah jarak dengan anaknya, bekerja di negeri orang yang belum tentu menjamin pendapatan dan juga keselamatannya.

Sahabat NK, berkorban untuk kepentingan orang lain itu memang membutuhkan perjuangan. Nilai inilah yang juga ditekankan Alkitab agar kita tidak mementingkan keperluan kita sendiri. Kita mungkin tidak akan langsung menuainya kini, tetapi kelak dalam kekekalan kita akan menerima upahnya.***

No comments: